TAHAP DAN LANGKAH LANGKAH KOMUNIKASI
Disusun Oleh :
AGASOFT INFORMATION TEAM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata Komunikasi mungkin sudah tidak asing lagi untuk didengar dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari manusia melakukan komunikasi, baik antar individu lain maupun antar kelompok. Komunikasi sebenarnya tidak hanya berbetuk (ucapan) verbal tetapi juga bisa dengan gerakan ( non-verbal). Komunikasi sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari ,jika tidak ada komunikasi manusia tidak akan bisa berinteraksi dengan manusia lain.
Dalam kehidupan sehari-hari dan setiap waktu manusia melakukan komunikasi. Bahkan dalam berdakwah, berdagang, sekolah, komunikasi itu begitu penting. Tanpa komunikasi semua yang kita rencanakan atau yang dilakukan tidak akan berjalan dengan apa yang kita inginkan.
Salah satu pengertian komunikasi adalah memeberikan sesuatu kepada orang lain untuk maksud tertentu. Bahkan dalam berdakwah merupakan kegiatan memberikan ilmu tentang agama islam kepada umat islam, dan itu juga membutuhkan komunikasi. Namun dalam berkomunikasi juga membutuhkan tahap dan langkah-langkah agar komunikasi tersebut bisa diterima oleh khalayak atau umat islam.
Dalam berkomunikasi haruslah mengatakan hal-hal yang penuh manfaatnya. Adakalanya berbicara itu ada batasan-batasan dan berbicara seperlunya dengan kata-kata yang baik pula. Karena apabila itu tidak dilakukan itu bisa membuat para komunikator akan merasa bosan dan bahkan tidak mengerti terhadap kata-kata yang kita ucapkan.
BAB II
PEMBAHASAN
Komunikasi merupakan kegiatan memberikan sesuatu kepada orang lain,yang berisi pesan. Sepertti halnya dakwah, Dakwah merupakan salah satu bentuk komunikasi dan ditujukan kepada seluruh manusia dalam keadaan umurnya yang berbeda-beda, serta tingkat kedudukannya di masyarakat, disamping kecerdasan dan alam lingkungannya, kemauan serta jalan pikirannya, kesemuanya berlainan.
Hal ini menyebabkan orang yang berdakwah harus menjadi orang-orang yang bijaksana, mahir dalam menyampaikan ceramah, pendapat dan pengertiannya kepada orang-orang islam. Ia pun harus mengerti dari pintu mana ia harus masuk ke tiap-tiap rumah dan bagaimana cara memasuki rumah-rumah itu.
Orang berdakwah yang mendapat taufik dan suskses adalah mereka yang sanggup memberikan untuk tiap-tiap individu apa yang dibutuhkannya, baik berupa buah pikiran ataupun pengarahan. Namun, dalam berbicara atau berkomunikasi dalam berdakwah harus dengan ucapan-ucpan yang baik dan mengandung manfaat.1
Dalam bedakwah, terdapat langkah-langkah berkomunikasi yang tepat. Tahap dan langkah-langkah komunikasi itu ada 2 :
1. Penyusunan Strategis : yang perlu ditentukan sejak awal adalah target. Apa yang harus dicapai melalui strategi ? Penentuan target akan menjadi sangat penting pada tahapan evaluasi sehingga kita bisa menilai apakah strategi k yang kita terapkan berhasil atau tidak. Oleh sebab dalam komunikasi penyusunan strategis yang juga harus di perhatikan dengan baik untuk mencapai target dan tjuan komunikasi tersebut.2
1Munir, M, Metode Dakwah, Jakarta :( Kencana, 2009), 114.
2Syukir Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya : Usana Offset Printing), 1983,103.
Secara singkat tahapan dalam pembuatan strategi komunikasi adalah sebagai berikut:
Sebelum mencapai tahap evaluasi tentunya sudah jelas kita harus membentuk sebuah tahapan strategis yang terkonsep dengan baik, sacara umum memang seperti itulah tahapan tahapanya namun bukan hanya itu teori juga berkaitan dengan teori agama yang terterah dalam al-quran
penjelasan dan kesimpulan dari tafsir dari surat al-insyirah
Artinya : Maka Apabila engkau telah selesai ( dari sesuatu urusan ), tetaplah bekerja keras (untuk urusan lain), [7] dan hanya kepada tuhanmulah engkau berharap.(Qs. Al-Insyiroh : 7-8)3
Hubungan dengan ayat ini yakni bahwa disurat tersebut tersirat kata untuk tetap berkerja keras dan tidak puas dengan satu hal saja, intinya lakukan segala sesuatu dengan sebaik baiknya, berkaitan dengan teori ini dalam komunikasi condong sebuah usaha yang harus terkonsep dengan baik, dan dalam tahap komunikasi itu sendiri yakni dengan tahapan/langkah penyusunan secara strategis.
3Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Tafsir, (Banten : Kalim, tt),597
Disini juga terbagi dua istilah bagian dari tahapan ini yakni:
- Komunikasi terbatas :
Dalam berkomunikasi haruslah mengatakan hal-hal yang penuh manfaatnya. Adakalanya berbicara itu ada batasan-batasan dan berbicara seperlunya dengan kata-kata yang baik pula. Karena apabila itu tidak dilakukan itu bisa membuat para komunikator akan merasa bosan dan bahkan tidak mengerti terhadap kata-kata yang kita ucapkan.
Berdakwah itu tidak selalu mudah , adakalanya mendapat masalah, dan saat berbicara diperkirakan akan mendapat antipati, maka lebih baik mengambil sikap diam. Contohnya Nabi Muhammad Saw, ketika beliau menerima perintah Allah, yang berbunyi :
Artinya : Dan berilah peringatan pada kerabat- kerabatmu terdekat.( Asy-syuara : 214)4
Asbabul Nurul dari ayat tersebut Ketika ayat 214 diturunkan, maka Ra sulullah SAW. Memulai dakwahnya kepada keluarga serumah, kemudian baru keluarga yang terdekat. Hal ini menyinggung perasaan kaum muslimin. Mereka merasa terabaikan.5
Ayat tersebut berisi perintah menjadikan keluarga terlebih dahulu dalam arti sebagai objek pendidikan yang utama. Baru kemudian kerabat jauh dan akhirnya seluruh manusia seperti yang dijelaskan dalam hadits tadi. Jadi untuk penjelasan komunikasi terbatas yakni mengutamakan ruang lingkup yang dasar dulu sebelum. Ketahap yg sesunguhnya agar kemudahan untuk berinteraksi berjalan melalui tahap, dan obyek komunikasi itu harus harus di tekankah dalam unsur unsur pengetahuan dan pendidikan, teory ini sesuai dengan pernyataan ayat tersebut. Makna dari komunikasi terbatas tersebut kalau di jabarkan ialah tahap komunikasi yang masih memiliki batasan batasan atau aturan aturan tertentu. Kalau dikaikan dengan sejarah cara berdakwah rosullulah yakni seperti halnya cara berdakwah rosullulah secara sembunyi-sembunyi.
4Shihab, M Quraish, Tafsir Al-Misbah, Jakarta : ( Lentera Hati, 2002), 149
5ibid
- Komunikasi terbuka :
Allah SWT, berfirman memerintahkan Rasulnya untuk menyampaikan risalah yang dia diutus untuk menyampaikannya, dan melaksanakannya serta mempermaklumatkannya secara terang-terangan di hadapan orang-orang musyrik, seperti dikatakan oleh Ibnu Abbas sehubungan dengan firman Allah :
Artinya : Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan ( kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. ( Qs. Al-Hijr : 94 )6
Maksudnya, laksanakanlah apa yang diperintahkan kepadamu secara terang-terangan,karena pada waktu itu Nabi Muhammad Saw masih tetap sembunyi-sembunyi dalam menjalankan ibadahnya.
Latar belakang sebab munculnya ayat ini ,Allah menurunkan ayat ke-94 yang menegaskan tentang kedudukan Rasulullah sebagai pemberi peringatan dan perintah untuk menyampaikan dakwah secara terang-terangan, sekalipun orang-orang musyrik membuat reaksi yang gencar.7
Konsep ayat ini berkaitan dengan sejarah cara berdakwah rosullulah yang kedua yakni secara terang terangan. Dalam arti kata sudah tidak memiliki aturan atau batasan batasan tertentu. Dalam komunikasi ini sudah meluas dalam kebebasan untuk menentukan komunikan dan juga mesage , komunikasi itu sendiri, ini tahap dari terbatas hingga terbuka, sesuai dengan sejarah rosulluloh, dan di aplikasikan di pengetahuan komunikasi , dan juga berdakwah
Ini merupakan tahap kedua dari penyusunan strategis komunikasi, dan memiliki faktor penting untung mengharapkan sebuah efeck perubahan prilaku dalam konsep ilmu komunikasi,
6Ad-Dimasyqi, Al-Imam Abdul Fida Isma’il Ibnu Kasir, Tafsir ibnu kasir, (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2003), 86
7Ibid
2. Penyajian Materi
- Umum- Khusus
Tahap komunikasi ini seperti halnya komunikasi dalam Dakwah, dakwah itu sendiri merupakan kegiatan yang dilaksanakan jama’ah muslim ( lembaga-lembaga dakwah) untuk mengajak umat manusia ke dalam jalan Allah ( kepada sistem Islam) dalam semua segi kehidupan sehingga Islam terwujud dalam kehidupan fardiyah, usrah, jama’ah dan ummah sampai terwujudnya tatanan Khairu Ummah.
Karena Islam suatu kebenaran, maka islam menurut fitrahnya harus tersebar luas, diperkenalkan dan diperlihatkan kepada umat manusia. Menyampaikan kebenaran ajaran-ajaran Islam kepada umat manusia merupakan tanggung jawab kita telah menerima dan memeluk ajaran Islam, umat Islam mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kebenaran Islam dengan wajah yang menarik lagi mempesona, sesuai dengan misinya rahmatan lil ‘alamin, dengan demikian umat manusia melihat kehadiran Islam bukan sebagai ancaman bagi eksistensi mereka. Tanggung jawab bagi umat Islam dan pujian bagi yang mau melaksanakannya dituturkan dalam ayat Al-Qur’an , yang Artinya : Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang beruntung. (Qs. Ali-imron : 104)8
Asbabun nuzul ayat tersebuat adalah : Allah menurunkan ayat tersebut kepada Rasululloh agar mengajak ummat manusia ke arah kebaikan dengan amar ma’ruf nahi mungkar serta menciptakan persatuan dan kesatuan.9
8Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Tafsir,( Banten : Kalim,tt), 64
9 Ibid
dari ayat tersebut merupakan tuntutan atau tanggung jawab bagi umat islam itu sendiri dalam segi komunikasi dakwah tau bisa juga disebut dengan salah satu tahap atau langkah langkah komunikasi, dan dalam pembahasan penyajian materi, umum-khusus , yaitu kalau lebih di perjelas lagi makna umum-khusus berkaitan dengan amal ma’ruf nahi mungkarnya, intinya mengajak kebaikan, dengan media konsep penyajian materi, dakwah . isi pesan makna yang terkandung dalam komunikasi tersebut bertujuan agars eluruh umat untuk menyeruh dalam kesatuan untuk berdaulat menuju arah kebaikan secara serentak. Dan tahap akhirnya berpengaruh khusus bagi individu itu sendiri. Berikut kesimpulan yang diuraikan yg berkaitan dengan dakwah dan komunikasi berdasarkan dari ayat tersebut.
1. Komunikasi dalam berdakwah secara bahasa berarti berarti memanggil, mengundang. Sementara menurut istilah dapat berarti “da’wah adalah sebagai satu upaya, proses menju Islam Kaffah, sebagai cara hidup total dalam satu bingkai harakatud-da’wah yang memiliki dimensi bina’an dan difa’an.”
2. Sementara al-amru bil ma’ruf wa an-nahyu ‘anil munkar secara ringkas dapat berarti memerintahkan atau menyuruh kepada yang ma’ruf (baik) dan mencegah dari perbuatan yang munkar.
3. Hukum al-amru bil ma’ruf wa an-nahyu ‘anil munkar menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah adalah fardhu kifayah.
Sementara tafsir surah Ali Imran ayat 104 secara garis besarnya berkisar dalam masalah perintah untuk berda’wah, yakni berda’wah kepada kebaikan; da’wah kepada tauhidullah, dan amar ma’ruf nahi munkar. Wallahu A’lam,
Inti dari konsep ini baik komunikasi atau dakwah secara umum/khusus tidak boleh menyimpang dari kebaikan dan menghindari keburukan teori ini lebih ditekankan kepada mesage atau pesan sang komunikator, Kalau dikaitkan dengan tahap penyajian materi itu sendiri bahwasanya konsep penyajian materi itu harus sesuai dengan kaidah kaidah kebaikan , dan berhubungan dengan ayat tersebut dalam uraian amal amakruf nahi mungkar. materi komunikasi dalem berdakwah tidak boleh menyimpang dari konsep tersbut dan efecknya akan mempengaruhi masyarakat dalam segi perbuatan, dan perubahan sikap, maka perintah dari ayat tersebut akan terlaksana dengan baik,
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dari hasil keterangan di atas hal penting yang bisa kami simpulkan ialah Dakwah ditujukan kepada seluruh manusia dalam keadaan umurnya yang berbeda-beda, serta tingkat kedudukannya di masyarakat, disamping kecerdasan dan alam lingkungannya, kemauan serta jalan pikirannya, kesemuanya berlainan Dalam bedakwah, terdapat langkah-langkah berkomunikasi yang tepat. Tahap dan langkah-langkah komunikasi itu ada 2 :
A. Penyusunan Strategis
Sebelum mencapai tahap evaluasi tentunya sudah jelas kita harus membentuk sebuah tahapan stratgis yang terkonsep dengan baik. Bagian dari penyusunan strategis adalah:
- Komunikasi terbatas :
Makna dari komunikasi terbatas tersebut kalau di jabarkan ialah tahap komunikasi yang masih memiliki batasan batasan atau aturan aturan tertentu. Kalau dikaitkan dengan sejarah cara berdakwah rosullulah yakni seperti halnya cara berdakwah rosullulah secara sembunyi-sembunyi
- Komunikasi terbuka
Yaitu sama dengan konsep sejarah cara berdakwah rosullulah yang kedua yakni secara terang terangan. Dalam arti kata sudah tidak memiliki aturan atau batasan batasan tertentu. Dalam komunikasi ini sudah meluas dalam kebebasan untuk menentukan komunikan dan juga mesage , komunikasi itu sendiri.
B. Penyajian Materi
- Umum- Khusus
Inti dari konsep ini baik komunikasi atau dakwah secara umum/khusus tidak boleh menyimpang dari kebaikan dan menghindari keburukan teori ini lebih ditekankan kepada mesage atau pesan sang komunikator, Kalau dikaitkan dengan tahap penyajian materi itu sendiri bahwasanya konsep penyajian materi itu harus sesuai dengan kaidah kaidah kebaikan , dan berhubungan dengan ayat tersebut dalam uraian amal amakruf nahi mungkar
B.SARAN
1) Dalam tahap berkomunikasi sebelumnya sebaiknya melihat konsep dan tahapan tertentu,
2) komunikasi dengan landasan yang berhubungan dengan agama, berhubungan dengan kebaikan
3) Jadikan Nabi SAW sebagai suri tauladan kita dalam cara berdakwah atau berkomunikasi yang baik
DAFTAR PUSTAKA
Ad-Dimasyqi, Al-Imam Abdul Fida Isma’il Ibnu Kasir, Tafsir ibnu kasir, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2003
Shihab, M Quraish, Tafsir Al-Misbah, Jakarta : Lentera Hati, 2002
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Tafsir, Banten : Kalim,tt.
Munir, M, Metode Dakwah, Jakarta : Kencana, 2009
Syukir Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya : Usana Offset Printing, 1983
No comments:
Post a Comment