BAGIAN l
PENDAHULUAN
A. Perumusan Masalah
Setiap
perusahaan jelas memiliki bagian-bagian atau departemen-departemen yang
menjalankan tugasnya sesuai dengan job diskripsi masing-masing bagian.
Ada bagian pemasaran, produksi, administrasi, pembelian dan lain
sebagainya. Disetiap bagian atau departemen memiliki banyak prosedur
dalam menjalankan job diskripsinya.
Salah
satu bagian yang akan kami ambil sebagai tema makalah ini, yaitu bagian
pembelian. Karena bagian pembelian ini memiliki fungsi di bagian
terdepan sebelum proses produksi atau pelaksana.
Selain
itu pada bagian ini bisa terdapat kerawanan penayalahgunaan prosedur
karena berbagai faktor, baik internal maupun eksternal perusahaan. Jika
kebanyakan orang pada sebuah perusahaan menyebutnya sebagai “bagian
basah”.
B. Tujuan
Penyusunan
makalah ini bertujuan untuk dapat mengetahui prosedur pembelian
perlengkapan dan peralatan kerja di PT. Adi Putra Cilacap.
C. Manfaat
Dengan
disusunnya makalah ini diharapkan memberi pengetahuan kepada pembaca
untuk mengetahui apa itu prosedur atau sistem, bagaimana prosesnya,
bagaimana kelebihan dan kekurangannya. Kami mengambil sebagai contoh
salah satu prosedur atau sistem yang dituangkan dalam sebuah flow chart,
yaitu Prosedur Pembelian Perlengkapan dan Peralatan Kerja di PT. Adi
Putra Cilacap.
D. Ruang Lingkup
Dalam
Makalah ini akan dibahas alur kegiatan yang harus dilakukan dari awal
sampai akhir prosedur pembelian perlengkapan dan peralatan kerja, serta
keterlibatan pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelian tersebut
sampai selesai. Pihak-pihak tersebut adalah bagian-bagian dari PT. Adi
Putra Cilacap
BAGIAN II
PROSEDUR PEMBELIAN
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KERJA
DI PT. ADI PUTRA CILACAP
A. LATAR BELAKANG
Perlengkapan
dan peralatan kerja selalu dibutuhkan jika perusahaan ini mendapatkan
proyek atau pekerjaan sebagai kontraktor di sebuah perusahaan besar di
Cilacap. Baik perusahaan milik pemerintah maupun perusahaan swasta.
Perusahaan
ini bergerak dalam bidang lingkungan, yaitu pembuatan taman, perawatan
lingkungan sekitar perusahaan yang memberikan pekerjaan, penanaman
pohon, penangganan limbah rumah tangga dan industri dan lain sebagainya.
Setiap
pekerjaan yang diterima membutuhkan banyak pekerja dan tentunya banyak
perlengkapan dan peralatan kerja, untuk perlengkapan seperti tanaman,
pupuk, tanah subur, segala jenis cat, dan lain sebagainya. Sedangkan
untuk peralatan seperti cangkul, sapu lidi, kaos tangan, peralatan
safety, sepatu boat, mobil pengangkut sampah, air, dan lain sebagainya.
Terkadang
perlengkapan dan peralatan tersebut tersedia di gudang, akan tetapi
jika sedang terdapat banyak pekerjaan, maka perlengkapan dan peralatan
tersebut harus dibeli. Intinya selalu terjadi kehabisan untuk stok
gudang.
Oleh
sebab itu dibutuhkan pembelian untuk setiap perlengkapan dan peralatan
yang habis terpakai dan rusak karena terpakai tersebut
1. Pengertian Prosedur
Prosedur
adalah suatu urut-urutan pekerjaan atau kegiatan yang melibatkan
beberapa orang dalam satu bagian atau lebih disusun untuk menjamin
adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan
yang sering menjadi atau kegiatan rutinitas (Mulyadi, 1993).
2. Pengertian Pembelian
Pembelian
bagi suatu perusahaan merupakan kegiatan yang sangat penting, karena
hal ini terjadi sebelum memulai menjalankan kegiatan usahanya.
Pembelian
adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengadakan barang atau jasa. Jadi
jika dihubungkan dengan prosedur, Prosedur Pembelian adalah suatu
kegiatan yang dilakukan untuk mengadakan barang atau jasa yang
dibutuhkan oleh perusahaan dari mulai diminta sampai barang tersebut
diterima (Zaki Baridwan, 1981)
3. Pengertian Perlengkapan dan Peralatan Kerja
Perlengkapan
adalah segala sesuatu baik yang berwujud benda padat, cair maupun gas,
yang digunakan untuk pelaksanaan suatu kegiatan yang berhubungan dengan
suatu kegiatan tertentu, jika tidak ada perlengkapan maka sebuah
pekerjaan bisa tertunda.
Sedangkan
Peralatan adalah alat yang digunakan untuk pelaksanaan suatu kegiatan,
baik digunakan secara langsung maupun secara tidak langsung, baik
sebagai fungsi utama maupun sebagai fungsi cadangan.
B.
PIHAK YANG TERKAIT DALAM PELAKSANAAN PROSEDUR PEMBELIAN PERLENGKAPAN
DAN PERALATAN KERJA DI PT. ADI PUTRA CILACAP
Sebuah
sistem dibangun tentunya untuk dilaksanakan atau dilakukan, para pelaku
atau bagaian-bagian yang terlibat didalam sistem ini adalah :
1. Bagian Penerima Order
Merupakan bagian dari PT. Adi Putra Cilacap, yang bertugas menerima order pekerjaan dari pihak lain.
2. Bagian Pembelian
Merupakan
bagian dari PT. Adi Putra Cilacap, yang bertugas membeli segala
keperluan perusahaan yang sedang dibutuhkan atau hanya sebagai stok
saja. Bagian ini bertugas sebagai penawar barang dan pemesan barang.
3. Bagian Pencatatan Pembelian
Merupakan
bagian dari PT Adi Putra Cilacap, yang berfungsi sebagai pencatat
pembelian yang dilakukan oleh bagian pembelian, bagian ini bertugas,
mengumpulkan kwitansi atau nota pembelian dan dokumen lainnya yang
berhubungan dengan barang atau jasa yang dibeli.
4. Bagian Gudang (Penerima barang dan pencatat)
Merupakan
bagian dari PT Adi Putra Cilacap, bagian ini terdiri dari dua fungsi
yaitu penerima barang masuk dan pencatat barang yang ada di gudang.
Tugas bagian gudang adalah menerima barang yang akan dijadikan stok dan
melaporkan stok yang sudah mencapai reorder point.
5. Kepala Pekerjaan (Mandor)
Merupakan
bagian dari PT. Adi Putra Cilacap, yang berfungsi sebagai pemesan
barang yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan. Kepala Pekerjaan
bertugas menentukan apa-apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan dan mengawasi jalannya pekerjaan.
C. NARASI PROSEDUR PEMBELIAN PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KERJA DI PT ADI PUTRA CILACAP
Dengan
melihat proses pembelian yang dilakukan
oleh PT Adi Putra Cilacap, kami memberikan
penggambaran bagaimana proses tersebut dalam melaksanakan prosedur yang
berlaku
1.
Bagian Penerima Order mendapatkan order pekerjaan dari sebuah
perusahaan, order pekerjaan tersebut diteliti dan disanggupi oleh bagian
penerima order bersama pimpinan perusahan. Setelah order pekerjaan
benar-benar didapat, order tersebut yang berupa PO (Purchase Order), PO
di copy dan copyan diberikan kepada Kepala Pekerjaan.
2.
Kepala Pekerjaan menerima copy PO, dan merencanakan kebutuhan tenaga
kerja dan kebutuhan perlengkapan dan peralatan untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut. Kebutuhan tersebut di buat sebuah dokumen dengan
nama Daftar Kebutuhan (DK). DK di serahkan ke bagian gudang.
3.
Bagian gudang meneliti apakah perlengkapan dan peralatan yang
dibutuhkan masih tersedia di gudang atau tidak, jika membutuhkan
sebagian atau seluruh barang yang ada di dalam DK, maka bagian gudang
membuat SPP (Surat Pemesanan Pembelian). SPP diserahkan ke bagian
pembelian. Jika barang tersedia digudang maka bagian gudang menyerahkan
barang tersebut kepada Kepala Pekerjaan. Kepala pekerjaan harus
menandatangani Surat Pengambilan Barang (SPB), setelah ditanda tangani
SPB beserta data pendukung lainnya di arsipkan.
4.
Bagian pembelian menerima SPP dan Copy DK serta Copy PO, bagian
pembelian kemudian membeli kepada pemasok atau toko-toko disekitar.
Proses pembelian barang ini menghasilkan kwitansi atau nota pembelian.
Kwitansi atau nota di copy, kwitansi atau nota asli, copy PO, Copy DK
dan copy SPP diserahkan ke bagian pencatatan pembelian. Setelah itu
barang yang sudah dibeli diserahkan ke gudang. Dan bagian gudang
menandatangani Laporan Penyerahan Barang (LPB) yang nantinya akan di
arsip oleh Bagian Pembelian dan Pencatatan gudang
5. Kepala Pekerjaan melaksanakan pekerjaannya.
D. DOKUMEN-DOKUMEN
Beberapa dokumen yang mendukung dalam pembelian barang ini :
1. PO (Purchase Order) : Order pekerjaan dari perusahaan lain
Yang Mengarsip PO :
Bagian Pencari Order, Pencatat (Gudang), Pencatatan Pembelian, Kepala Pekerjaan
2. DK (Daftar Kebutuhan) : Daftar kebutuhan perlengkapan dan peralatan yang dibuat oleh Kepala Pekerjaan
Yang Mengarsip DK :
Kepala Pekerjaan, Pencatatan (Gudang), Pencatatan Pembelian
3. SPP (Surat Pemesanan Pembelian) : berisi barang-barang yang dibutuhkan yang tidak tersedia di gudang.
Yang Mengarsip SPP
Pencatatan (Gudang) dan Pencatatan Pembelian
4. SPB (Surat Pengambilan Barang) : berisi daftar pengambilan barang seseorang ke gudang.
Yang Mengarsip SPB
Pencatatan (Gudang) dan Kepala Pekerjaan
5. LPB (Laporan Penyerahan Barang) : berisi daftar barang masuk ke gudang
Yang Mengarsip LPB
Bagian Pencatatan Pembelian dan Pencatatan (Gudang)
6. Dokumen Pendukung : Nota atau Kwitansi Pembelian Barang
Yang Mengarsip Dokumen Pendukung
Bagian Pencatatan Pembelian
BAGIAN III
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
PROSEDUR PEMBELIAN PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KERJA
DI PT. ADI PUTRA CILACAP
A. KELEBIHAN
Kelebihan prosedur ini menurut pandangan kami, melihat flow chart yang ada dan pelaksanaan di lapangan adalah :
1. Prosedur ini kurang lebih sesuai dengan jaringan prosedur pembelian.
2. Bagian gudang dan bagian pembelian terdapat bagian pencatatan secara terpisah, hal ini bisa menghindari penggelapan asset.
3. Setiap bagian melakukan tugas sesuai dengan job diskripsinya.
4. Arsip tersimpan dengan baik dan tidak ada kehilangan arsip.
5. Setiap pemesanan barang harus ada dokumen-dokumen yang mendukung sesuai dengan prosedur.
6. Kepala Pekerjaan dilarang membeli barang sendiri.
7. Tanpa Surat Pembelian Barang dari gudang, tidak bisa membeli barang.
8. Adanya pemeriksaan stok terlebih dahulu sebelum membeli barang.
B. KELEMAHAN
Setiap kelebihan pasti ada kekurangan, menurut pandangan kami masih ada kekurangan dalam Prosedur Pembelian ini :
1.
Pimpinan perusahaan hanya ikut mengecek PO saja, tidak menandatangani
persetujuan pembelian barang, hal ini menyebabkan bagian pembelian
dengan bebas membeli barang.
2.
Pada Bagian Pembelian, Bagian Pencatatan Pembelian juga bertugas
sebagai pengeluar kas. Hal ini bisa terjadi mark up dan penggelapan
keuangan pada bagian pencatatan pembelian.
3.
Terkadang Kepala Pekerjaan tidak mengikuti prosedur jika mendapat
pekerjaan yang jauh dari gudang, Kepala Pekerjaan bisa langsung membeli
perlengkapan atau peralatan yang kurang, hal ini bisa mengakibatkan
penggelapan asset oleh Kepala Pekerjaan
4.
Terkadang prosedur tidak dilakukan, dikarenakan salah satu petugas
Cuti, sakit atau ijin kerja, karena perusahaan kecil jadi terbatas
tenaga kerjanya. Hal ini mengakibatkan petugas lain merangkap jabatan,
penggelapan asset bisa terjadi.
5.
Terkadang Kwitansi bisa dimanipulasi oleh bagian pembelian yang telah
bekerjasama dengan pemasok. Sehingga terkadang mendapatkan barang yang
lebih mahal dari harga pasar. Mengakibatkan berkurangnya keuntungan
perusahaan.
6. Flow Chart terlalu sederhana tidak menunjukkan pengarsipan dan salah bentuk-bentuk symbolnya.
BAGIAN IV
PERBAIKAN YANG DILAKUKAN PENULIS
PERBAIKAN PENULIS TERHADAP PROSEDUR PEMBELIAN PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KERJA
Dengan
melihat beberapa kelemahan yang ditemukan diatas, maka penulis mencoba
membuat suatu perbaikan terhadap flow chart yang ada :
1.
Sebaiknya pimpinan perusahaan ikut menandatangani SPP (Surat Pemesanan
Barang), agar tidak terjadi penggelembungan dana pembelian barang
2.
Menambah pekerja untuk bagian pengeluaran kas, agar bagian pencatatan
tidak menjadi satu dengan bagian pengeluaran kas, sehingga bisa
menghindari penggelapan asset.
3.
Untuk pekerjaan yang jauh sebaiknya dibuat DK dengan cara hanya
menelpon ke bagian gudang, sehingga bagian gudang akan segera mengirim
kebutuhan yang sedang dibutuhkan segera. Sehingga Kepala Pekerjaan tidak
merangkan sebagai bagian pembelian barang. Hal ini untuk menghindari
penggelapan asset dan penggelembungan dana pelaksanaan pekerjaan
4. Adakan petugas khusus yang bertugas menggantikan setiap bagian yang tidak masuk kerja.
5.
Seharusnya dilibatkan pemasok, sehingga bagian pembelian tidak terkesan
membeli sendiri, dengan adanya pemasok maka perusahaan akan mengetahui
harga barang dan kwalitasnya, selain itu untuk menjaga agar bagian
pembelian tidak memanipulasi kwitansi pembelian.
Dengan
mencoba memperbaiki setiap kelemahan dari Prosedur Pembelian
Perlengkapan dan Peralatan Kerja di PT. Adi Putra Cilacap, yang sesuai
dengan ilmu yang kami dapat di tempat kuliah dari mata kuliah Sistem
Akuntansi, semoga bisa menjadikan perusahaan lebih termanajemen dan
lebih bisa meningkatkan produktifitas kerja tanpa adanya
penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh karyawan-karyawannya.
PERBAIKAN FLOW CHART
PROSEDUR PEMBELIAN PERLENGKAPAN DAN PERALATAN
DI PT. ADI PUTRA CILACAP
BAGIAN V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari semua yang telah penulis sampaikan di atas, maka penulis mencoba menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1.
Prosedur merupakan alat yang digunakan untuk menentukan bagaimana
sebuah perusahaan untuk menjadi lebih termanajemen, menghidarkan dari
praktek-praktek kejahatan yang dilakukan oleh internal maupun eksternal
dan juga berfungsi sebagai pengawasan intern kegiatan perusahaan
2.
Pelaksanaan prosedur membutuhkan kesadaran dari para pelaku pelaksanaan
prosedur. Kesadaran para pelaku prosedur dapat terbentuk jika ada
kebijakan perusahaan yang benar-benar mengikat tanpa bisa diganggu
gugat.
3.
Prosedur dibutuhkan untuk segala jenis kegiatan perusahaan, baik
kegiaan yang berhubungan dengan lingkungan eksternal maupun lingkungan
internal perusahaan.
4.
Keterbatasan pegawai mengakibatkan menyelewengan terhadap prosedur yang
telah berlaku dan juga faktor lemahnya sebuah manajemen perusahaan akan
kebijakannya.
B. SARAN
1.
Prosedur yang sudah ada sebaiknya dilaksanakan oleh setiap bagian yang
terdapat didalamnya dengan sesuai tidak menyepelekan salah satu alur
prosedur.
2.
Dalam melaksanakan pembelian sebaiknya dipilih pemasok yang benar-benar
kompeten didalamnya, sehingga tidak mendapatkan barang yang kurang
berkualitas. Atau bagian pembelian selalu mengecek merk, harga, kualitas
dan lain sebagainya suatu barang melalui berbagai media, baik secara
langsung maupun melalui internet, sehingga tidak tertipu oleh pemasok.
3. Sebaiknya perusahaan tidak “irit” tenaga kerja, karena dengan perangkapan jabatan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
4.
Untuk STIE Muhammadiyah Cilacap, sering terjadi dosen yang jarang
masuk, sehingga dosen sering merapel mata kuliah, yang seharusnya minggu
tenang malah masih kuliah dan masih membuat tugas sehingga bisa
mengakibatkan kurang konsen terhadap ujian.
BAGIAN VI
DAFTAR PUSTAKA
Flow Chart Pembelian Perlengkapan dan Peralatan Kerja, PT. Adi Putra Cilacap
Mulyadi, 1993, Sistem Akuntansi, Edisi 2, Bagian Penerbitan STIE YKPN Yogyakarta
Zaki Baridwan, 1981, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur Metode, Edisi 2, Bagian Penerbitan Akademi Akuntansi YKPN Yogyakarta
No comments:
Post a Comment