Makalah
Saluran Transmisi
Impedance
Matching dan Penggunaan Smith Chart
Pendahuluan
Penyesuaian
impedansi adalah hal yang penting dalam rentang frekuensi gelombang mikro. Suatu
saluran transmisi yang diberi beban yang sama dengan impedansi karakteristik mempunyai
standing wave ratio (SWR) sama dengan satu, dan mentransmisikan sejumlah daya tanpa
adanya pantulan. Juga efisiensi transmisi menjadi optimum jika tidak ada daya
yang dipantulkan.
Dalam
penyesuaian impedansi, terdapat beberapa pilihan yang bisa digunakan, pemilihan
dilakukan dengan pertimbangan :
-
Memiliki nilai
komponen yang mudah direalisasi
-
Efek terhadap pem-bias-an.
Induktor adalah DC short, kapasitora dalah DC block, yang mempengaruhi bias DC
pada pirantiaktif.
-
Pengaruh terhadap
stabilita spirantiaktif.
Penyesuai
impedansi bisa didisain dengan dua cara :
1.
Menggunakan persamaan matematis
2.
Menggunakan smith chart
Matching
dalam saluran transmisi mempunyai pengertian yang berbeda dengan dalam teori rangkaian.
Dalam teori rangkaian, transfer daya maksimum membutuhkan impedansi beban sama dengan
konjugasi kompleks sumber. Matching seperti ini disebut dengan matching
konjugasi. Dalam saluran transmisi, matching mempunyai pengertian memberikan beban
yang sama dengan impedansi karakteristik saluran.
1. Conjugate Matching
Digunakan umumnya di bagian sumber. Matching ini memaksimalkan daya
yang dikirim kebeban, tapi tidak meminimalkan pantulan( kecuali Zs real).
2. Load Matching
Umumnya digunakan di bagian beban. Matching ini meminimalkan pantulan
tapi tidak memaksimalkan daya yang dikirim, kecuali jika Z0 real.
Gambar berikut menunjukkan sistem saluran transmisi yang “matched”.
Matching
denganelemenseridanparalel
Perancangan rangkaian penyesuai impedansi selain menggunakan pendekatan
matematis dapat juga menggunakan pendekatan grafis dengan Smith Chart. Pada
Smith Chart akan diplot titik-titik impedansi atau admitansi. Titik-titik admitansi
dan impedansi yang diplot dapat merupakan harga normalisasi pada suatu harga tertentu.
Titik admitansi dapat dapat diperoleh dari titik impedansi dengan mencerminkannya
pada titik tengah, begitu juga sebaliknya. Penambahan komponen reaktansi seri atau
parallel dapat dilakukan dengan aturan sebagai berikut:
1.
Penambahan
L seri atau C seri menggerakkan titik impedansi di sepanjang lingkaran resistansi
konstan. L seri menambah induktansi sedangkan penambahan C seri mengurangi kapasitansi.
Smith Chart |
Penambahan L atau C parallel menggerakkan
impedansi di sepanjang lingkaran konduktan sikonstan. Penambahan C parallel menaikkan
kapasitansi, sedangkan L parallel mengurangi induktansi.
Penggunaan
Smith Chart dalamSaluranTransmisi
Smith chart bisa digunakan untuk menghitung impedansi akibat penambahan
elemen seri atau parallel terhadap beban.
Secara matematis, adalah mudah untuk menghitung efek dari penambahan
satu elemen seri. Tapi akan menjadi cukup rumit jika beberapa elemen ditambahkan
secara seri dan paralel. Dengan menggunakan smith chart, perubahan impedansi bisa
dihitung dengan mudah.
Perubahan dalam impedansi akibat penambahan elemen R,L ,atau C
padabeban :
-
Penambahan elemen
bisa dilihat sebagai suatu pergerakan dalam smith chart
-
Induktor seri
: reaktansi positif, bergerak searah jarum jam dalam lingkaran resistansi konstan
-
Kapasitorseri
: reaktansi negatif, bergerak BAJJ dalam lingkaran resistansii konstan
-
Induktor paralel
: suseptansi negatif, bergerak berlawanan arah jarum jam dalam lingkaran konduktansi
konstan.
-
Kapasitor paralel
: suseptansi positif, bergerak searah jarum jam dalam lingkaran konduktansi konstan
-
Secara umum,
reaktansi/suseptansi positif bergerak searah jarum jam.
Langkah :
soal: Beban dengan reaktansi seri
Suatu bagian dari saluran 50 Ohm diterminasi dengan beban ternormalisasi
1 + j1 Ohm dan impedansi pada input adalah 1-j1 Ohm. Tentukan elemen seri untuk
menyesuaikan kedua port dengan menggunakan smith chart.
Soal:
Admitansi beban dengan elemen paralel
Suatu
bagian dari saluran 50 ohm mempunyai admitansi input dan beban berikut :
YL
= 0,5 + j2,0
yin
= 0,5 – j2,0
Tentukan
elemen paralel L untuk menyesuaikan kedua terminal. Gunakan smith chart.
Solusi:
Penyesuai iImpedansi dengan L
Network
Penyesuai
impedansi den ganelemen lumped bisa didisain dengan menggunakan smith
chart. Rangkaian ini terdiri dari dua elemen reaktif dalam konfigurasi L (satu
parallel dan satu seri dengan beban).
Pengunaan
Smith Chart
Secara
umum, penggunaan smith chart dalam penyesuaian impedansi bisa
Dikelompokkan dalam dua kondisi
:
1.
Matching suatu
beban kompleks ZL menuju impedansi sistem Zo, misal. matching beban
Z = 10 + j100L Ω menuju saluran treansmisi 50 Ω
2. Membuat impedansi
kompleks ZL dari Zo, contoh. Transformasi sumber 50 Ω (dengan
reflection coefficient Γ = 0) menuju impedance 10 + j100. Penyesuaian tipe
ini biasanya diperlukan dalam disain penguat Perlu diingat bahwa dalam menggunakan
smith chart, semua impedansi/admitansi dinormalisasi terhadap impedansi karakteristik
saluran tramsisi. Kedua tipe di atas melibatkan pergerakan dalam smith chart
yang mulai dari impedansi yang dimiliki menuju impedasi yang diinginkan.
Masing-masing mungkin memiliki solusi lebih dari satu.
Soal:
matching beban pada saluran 50 ohm
Suatu
piranti gelombang mikro mempunyai impedansi out put :
Z
out = 15 + j 15 Ohm. Disain rangkaian penyesuai impedansi untuk mentransform
impedansi out put menuju saluran transmisi 50 ohm. Gunakan smith chart.
Solusi :
Soal : Matching impedansi pada beban 50 ohm
Suatu penguat gelombang mikro mempunyai parameter impedansi berikut
ini :
Zout = 100 – j 100 àzout = 2 – j 2
Yout = 0,005 + j 0,005 àyout = 0,25 + j 0,25
Desain suatu rangkaian penyesuai impedansi untuk menyesuaikan admitansi
penguat pada beban 50 Ohm. Gunakan Smith chart.
Solusi :
Stub
Matching
Penyesuaian impedansi bisa dilakukan
dengan menyisipkan suatu admitansi imajiner
parallel dalam saluran transmisi. Admitansi ini bisa diperoleh dari potongan suatu
saluran transmisi. Teknik penyesuai impedansi seperti ini disebut dengan stub
matching. Ujung dari stub bisa terbuka atau tertutup, tergantung dari admitansi
imajiner yang diinginkan. Dua atau tiga stub juga bisa disisipkan pada lokasi tertentu
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Penyesuai impedansi dengan stub
Stub
Matching Seri
Jika
suatu impedansi di plot dalam smith chart, kemudian digerakkan dalam lingkaran koefisien
pantul konstan (radiuskonstan) kearah sumber, maka pada suatu lokasi akan memotong
lingkaran r = 1. Transformasi ini menyatakan pergerakan disepanjang saluran transmisi
dari beban menuju sumber. Satu putaran penuh dalam smith chart menyatakan pergerakan
sejauh ½ λ. Pada perpotongan tersebut, impedansi ternormalisasi r + jx berubah menjadi
1 + jx’. Setidaknya, dalam putaran tersebut, bagian real dari impedansi sama dengan
impedansi karakteristik Z0 (perhatikan perbedaan jx dengan jx’). Jika di titik ini
saluran dipotong dan disisipkan suatu reaktansi murni –jx’, maka impedansi
total dilihat pada perpotongan ini (dari arah sumber) adalah penjumlahan 1 +
jx’ – jx’ = 1. Dengan demikian saluran transmisi menjadi matched (sesuai).
Contoh
:
Suatu
antena dipole bekerja pada frekuensi 120 MHz mempunyai impedansi 44,8 – j 107
Ω. Buatkan rangkaian penyesuai impedansi dengan stub seri pada saluran transmisi
75 Ω.
Solusi
:
1.
Normalisasi beban
pada Z0 = 75 Ω
Z0
= 0,597 – j 1,43 Ω ( titik A)
2.
Putar beban searah
generator sampai memotong lingkaran r = 1. (B)
3.
Tarik garis dari
pusat smith chart (0,0) kemasing-masing titik A dan B.
4.
Hitung jarak
stub kebeban yang dibutuhkan (dalam panjang gelombang) dari B ke A. Jarak stub
dari beban antenna adalah 0,346 λ
5.
Cari nilai reaktansi
(ternormalisasi) pada titik B. jB = j 1,86.
Panjang
stub yang diperlukan harus mampu menghilangkan reaktansi ini. Sisiluar smith
chart adalah lingkaran dengan r = 0 (rektansimurni). Bagian kiri adalah short
dan bagian kanan open circuit.
6.
Tentukan titik
–j1,86 yang diperlukan. Cari panjang stub yang dibutuhkan. Untuk short circuit
stub diperlukan panjang 0,328 λ. Untuk open circuit stub diperlukan panjang
0,078 λ.
7. Hitung jarak
dan panjang stub untuk open circuit :Jika kecepatan gelombang dalam saluran koaksial
adalah 2/3 c (20 cm/ns) maka panjang gelombang λ adalah 1,67 m.
Stub
Matching Paralel Matching juga bisa dilakukan dengan suatu
elemen paralel (shunt). Karena melibatkan rangkaian paralel, adalah lebih mudah
kalau perhitungan dilakukan dalam admitansi.
Elemen
disisipkan pada jarak ds dimana bagian real dari admitansi sama dengan admitansi
karakteristik Y0.
Y’
= Y0 + jβ
Matching
diperoleh dengan menggunakan elemen dengan suseptansi - jβ, sehingga :
Y1
= Y’ - j β = Y0
Elemen
parallel bisa digantikan dengan suatu potongan saluran transmisi (stub) dengan panjang
tertentu. Untuk memperoleh suseptansi murni, elemen stub bisa berupa saluran transmisi
dengan ujung terbuka (open circuit) atau tertutup (shor circuit).
Dalam
disain penyesuai impedansi dengan stub paralel, perlu dicari dua hal yaitu :
-
lokasi stub
dihitung dari beban (ds)
-
panjang stub
(Ls)
YA
= Ystub + Yd = Y0 + 1/Z0
Dimana
Ystub
adalah
admitansi input stub
Yd
adalah admitansi
saluran pada lokasi stub sebelum stub dipasang.
Admitansi
pada persimpangan adalah :
YA
= Ystub + Yd = Y0
Jika
stub menggunakan saluran dengan karakteristik berbeda, maka untuk mendapatkan suseptansi
yang diberikan oleh stub, perlu sedikit perhitungan sbb :
YA
= Ystub + Yd
Dalam
nilai ternormalisasi :
yAY0
= ydY0 + ystub YOs
ys
= (yA-yd)(Y0/YOs)
Tergantung dari panjang saluran
transmisi, ada beberapa lokasi yang bisa dipergunakan untuk menyisipkan stub. Smith
chart bisa membantu dalam menentukan panjang dan lokasi stub.
postingan Bagus....
ReplyDelete