Makalah Pendidikan Tata boga



MAKALAH
MAKANAN DARI BAHAN BERAS KETAN DAN HASIL PRODUKNYA




pencet logo blogger ini untuk mendapatkan logo unvirsitas anda

Tulis Nama kelompok Anda

Fakultas Tata boga
universitas Indonesia Raya
DUNIA
2020

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………….…. I
Bab I : Pendahuluan……………………………………………………………………….. 1
                     A.Latar Belakang……………………………………………………………..1
                     B.Rumusan Masalah…………………………………………………………..1
                     C.Manfaat Penelitihan………………………………………………………...1
Bab II : Beras Ketan………………………………………………………………………...2
                     A.Beras ketan………………………………………………………………….2
                     B.Macam-Macam Beras Ketan………………………………………………..2
Bab III : Produk……………………………………………………………………………..4
                     A.Tape Ketan………………………………………………………………….4
                     B.Bola Ketan Sarden………………………………………………………….5
                     C.Ketan Kacang Bersaus……………………………………………………...6
                     D.Rengginang…………………………………………………………………7
                     E.Wajik Ketan Hitam…………………………………………………………8
Bab IV ; Penutup……………………………………………………………………………9
                     A.Kesimpulan…………………………………………………………………9
                     B.Saran………………………………………………………………………..9
Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma' (bagian yang menutupi).
Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut Beras dan Beras dari padi ketan disebut ketan.

B.Rumusan Masalah
   1.Apa itu Beras Ketan ?
   2.Macam-macam Beras Ketan ?

C.Manfaat Penelitihan
Dalam karya ilmiah ini didapat beberapa manfaat, baik bagi penyusun ataupun bagi pembaca, diantaranya : kita bisa mengetahui bagaimana proses pembuatan dan proses Beras Ketan. Selain itu juga, penelitian ini bermanfaat untuk melatih siswa kelas X Tata Boga dalam menyusun karya ilmiah, apalagi siswa yang akan melanjutkan ke Kelas IIII  Jurusan Tata Boga Smkn.Dan Siswa juga akan akan lebih mengerti lagi tentang makan yang terbuat oleh Beras Ketan.

BAB II
BERAS KETAN
1.Beras Ketan 
Ketan adalah hasil dari tanaman suku rumput-rumputan (poaceae). cara memperolehnya sama dengan beras biasa setelah tanamannya berbuah dijemur kemudian dilepaskan kulitnya. Dari situ didapat butir-butir ketan (beras ketan ). Ketan mengandung zat gelatin yang tinggi yang menyebabkan jika dimasak menjadi lengket satu dengan yang lainnya. Gelatn ini sama dengan yang terdapat pada kanji. Ketan dalam nama ilmiah disebut Oriza sativa var glutinosa.
Ketan (atau beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin. Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya.terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras Amilopektin adalah pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket
2.Macam-macam Beras Ketan
       Beras ketan hitam ini adalah beras yang biasa dipakai untuk membuat Bubur Ketan Hitam. Warnanya hitam pekat dan butirannya utuh mengkilap. Kandungan acinya banyak sehingga ketika direbus lama-lama menjadi bubur kental. Konon beras ketan hitam jenis ini tidak melalui proses penyosohan.
Cara memasaknya mudah, rendam beras semalaman atau minimal 6 jam, baru kemudian dimasak hingga mendidih matang dan kental, baru kemudian masukkan gula atau bahan lain yang dikehendaki sebagai campuran. Rasa bubur ketan hitam legit dan enak sekali. Bahasa matramannya ’cetut-cetut’ .
Ingat masukkan bahan tambahan pada saat beras sudah matang dan menjadi bubur, bila tidak beras akan ’magel’ (Bhs Jawa) atau tidak mau matang sempurna.

Beras Ketan Merah Umumnya dikonsumsi tanpa melalui proses penyosohan, tetapi hanya digiling menjadi beras pecah kulit sehingga kulit airnya masi melekat pada endorsprema.Kulit air beras merah kaya akan serat, minyak alami, dan lemak esensial. Beberapa hasil penelitihan menunjukkan bahwa beras merah dapat menjadi sumber antioksidan yang baik bagi kesehatan. Antioksidan yang dihasilkan beras merah berasal dari pigmen antosianin. Komposisi giji per 100 G beras merah terdiri atas protein 7.5G, lemak 0.9G Karbohidrat 77.6G, Klasium 16MG. Fosfor 163MG, zat besi 0.3G dan vitamin B1 0.21MG
Beras ketan dan beras merah yang banyak dijumpai di pasaran umumnya berasal dari varietas lokal. Varietas lokal umumnya berumur dalam (5-6 bulan) dengan potensi hasil 40-50% lebih rendah dibanding varietas unggul. Varietas unggul padi beras ketan dan beras merah yang telah dihasilkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian merupakan varietas unggul lahan sawah irigasi, dan jumlahnya sedikit. Varietas unggul padi beras ketan tersebut antara lain adalah Ayung, Lusi, IR65, Ketonggo, Ciasem, dan Setail
(ketan hitam), dan untuk varietas unggul padi beras merah
adalah Bahbutong dan Aek Sibundong


BAB III
PRODUK

A. Tape Ketan
Bahan:
•    Beras ketan 1000 g
•    Ragi tape 2 butir
•    Daun kayu manis secukupnya
Cara pembuatan:
1.    Beras ketan direndam selama 4 jam.
2.    Daun kayu manis diekstrak dengan menambahkan air, terus disaring.
3.    Selanjutnya beras ketan yang telah direndam, dikukus sampai setengah matang, lalu diangkat.
4.    Ke dalam beras ketan yang telah setengah matang ditambahkan cairan kayu manis sebagai pewarna hijau. Campuran tersebut diaduk di dalam waskom agar warnanya merata.
5.    Campuran itu dikukus kembali sampai matang kira-kira selama 30 menit.
6.    Setelah matang campuran diangkat, lalu didinginkan di atas nyiru, kemudian diberi ragi yang telah dihaluskan terlebih dahulu, diaduk sampai merata.
7.    Campuran dibungkus dengan plastik atau daun pisang secara rapat (biasanya dalam bungkusan tersebut ditambahkan bawang merah dan cabai dengan maksud agar tapenya bisa jadi atau tidak rusak), lalu disimpan selama 2-3 hari (difermentasikan). Sesudah itu, tape siap untuk dikonsumsi.

B. Bola Ketan Sarden
Bahan:
100g beras ketan putih, rendam semalam
1 buah ikan sarden kaleng kecil, cincang
1/4 sdt garam
1/4 sdt merica bubuk
1 butir telur, kocok lepas, untuk pencelup
10 lembar kulit pangsit, iris tipis minyak untuk menggoreng

Cara membuat:
1. Kukus beras ketan selama 20 menit hingga matang.
2. Campur beras ketan, ikan sarden, garam, dan merica bubuk. Aduk rata.
3. Bentuk bola-bola. Celupkan ke dalam telur. Gulingkan di atas kulit pangsit.
4. Goreng dalam minyak yang telah dipanaskan di atas api sedang hingga matang.
5. Angkat, tiriskan, dan sajikan.

C.Ketan Kacang Bersaus
Bahan:
100 g beras ketan putih, rendam, kukus setengah matang
50 g kacang tanah, rendam air panas, kupas, tiriskan
90 ml santan encer
15 g gula pasir
1/4 sdt garam
Saus:
2 buah pisang kepok, kukus, potong 1 cm
150 ml santan dari 1/4 butir kelapa
1/2 sdm tepung beras, larutkan dengan sedikit santan
25 g gula merah
25 g gula pasir
1 lembar daun pandan
1/8 sdt garam

Cara membuat:
1. Rebus kacang tanah hingga empuk, angkat dan tiriskan.
2. Rebus santan, gula pasir, dan garam hingga mendidih.
3. Masukkan beras ketan dan kacang tanah sambil diaduk sampai santan terserap. Angkat.
4. Kukus kembali beras ketan sampai matang benar. Angkat, ambil 2 sdm adonan ketan, bentuk bulat pipih berdiameter 7 cm.
5. Saus: Campur santan, gula merah, gula pasir, garam, dan daun pandan. Rebus hingga mendidih. Tuang larutan tepung beras, aduk hingga mengental. Tambahkan pisang, aduk rata. Angkat dan sisihkan.
6. Sajikan beras ketan bersama sausnya.

D.Rengginang
Bahan:
•    1 kg beras ketan direndam dengan air selama 1 jam.
•    5 btr bawang putih dihaluskan
•    1 sendok teh terasi
•    1,5 sendok makan garam
•    400 cc air
Cara
•    Ketan dikukus selama 30 menit, kemudian angkat.
•    Aroni ketan dengan 400 cc air yang telah dicampur dengan gilingan bawang putih, terasi dan garam.
•    Ketan dikukus kembali sampai matang (kira-kira 1 jam).
•    Ambil 1 sendok makan ketan kemudian pipihkan di tampah.
•    Jemur ketan yang telah dipipihkan tadi di tempat yang hangat selama 2 hari.
•    Setelah kering siap untuk digoreng.


E.Wajik Ketang Hitam
Bahan:
100 g beras ketan putih, rendam semalam
50 g beras ketan hitam, rendam semalam
50 ml air panas
50 ml santan dari 1/4 butir kelapa
50 g gula pasir
1/4 sdt garam
1 lembar daun pandan

Cara membuat:
1. Kukus beras ketan putih dan beras ketan hitam selama 15 menit dengan api sedang.
2. Siram dengan 25 ml air panas. Aduk rata.
3. Kukus kembali selama 15 menit. Siram lagi dengan sisa air panas. Aduk rata. Kukus lagi selama 10 menit. Sisihkan.
4. Rebus santan, gula pasir, garam, dan daun pandan sambil diaduk hingga mendidih.
5. Masukkan beras ketas kukus, aduk terus hingga matang dan meresap.
6. Tuang ke dalam loyang 16x16x4 cm yang dialas daun pisang. Padatkan sambil ditekan-tekan. Biarkan dingin. Potong-potong dan sajikan.


BAB IV
PENUTUP
1.Kesimpulan
     Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa beras ketan dapat digunakan untuk membuat berbagai macam makan yang menarik. Selain itu juga, dalam proses pembuatan beras ketan ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses pembuatan dari nasi menjadi ketan tersebut berlangsung secara sempurna. Hal tersebut adalah harus bersihnya peralatan yang digunakan. Selain itu juga, harus menggunakan takaran air yang tepat.
2.Saran
     Saran yang dapat penyusun sampaikan untuk tugas-tugas selanjutnya yaitu diharapkan kepada tugas selanjutnya agar lebih memperhatikan bagaimana pembuatan beras ketan tersebut supaya pembuatan beras ketan tersebut berlangsung sempurna. Dan yang ke dua para siswa diharapkan agar dapat mengetahui proses pembuatan beras ketan dan dapat mengaplikasikannya dalam lingkungan masyarakat sekitar.


DAFTAR PUSTAKA
Anshori, Rohman. 1985. Pengantar makan beras ketan  Depdikbud DirjenPerguruan Tinggi PAU Pangan dan Gizi. IPB. Bogor
Buckle, Edward, dan Fleed, Watton. 1988. Ilmu Pangan UI Press. Jakarta
Desrosier, N.W. 1987.Teknologi Pengawetan Pangan UI Press. Jakarta
Dwijoseputro. 1990. Dasar-Dasar  Mikrobiologi. Djambatan. Malang
Gumbiro, Said. 1987. Bio Pangan Penerapan beras ketan. Jakarta :Mediyatama Sarana Perkasa Roberts, Haris dan Endel, Karmas. 1989.Evaluasi Gizi Pada Pengolahan Pangan. ITB. Bandung
Murtini, J.T. dan Ernik Yuliana. 1997. Pengaruh Penambahan Fermentasi  Pada Pembuatan Ketan hitam  Terhadap Mutu Daya Awetnya
. Vol. 1. No.1 ( 30 Januari 2012)

No comments:

Post a Comment