DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II KONSEP DASAR DAN PENDEKATAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM 2
Konsep Dasar dan Pengertian Pendidikan Islam
A. Pengertian Pendidikan Islam 2
B. Pendekatan Sistem Dalam Pendidikan Islam 4
C. Ciri-Ciri Sebuah sistem dan Komponennya 4
Sistem Ibadah 5
Pembinaan rohani 5
Pendidikan Intelektual 6
Pendidikan Jasmani 7
D. Perbedaan Pendidikan Islam dan Pendidikan non Islam 8
E. Prinsip-prinsip Sistem Pendidikan Islam 9
F. Prinsip Pendidikan Seumur Hidup 10
G. Prinsip Keutamaan 10
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah Swt yang memberikan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas kelompok ini. Dalam kesempatan ini pula penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang yang telah memberikan kontribusi kepada penyusun dalam menyelesaikan tugas ini.
Tak ada gading yang tak retak, dan tak ada sesuatu yang sempurna begitu pula dengan penyusun dengan keterbatasan penyusun, makalah ini jauh dari kesempurnaan. Karena itu kritik dan saran sangat penyusun harapkan demi perbaikan dimasa mendatang, dan akhirnya semoga karya kecil ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
PENULIS, Oktober 2009
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Sebelum kita membicarakan pokok pembahasan Ilmu Pendidikan Islam terlebih dahulu kita membahas pengertian Ilmu Pendidikan itu.
Bila kita akan melihat pengertian pendidikan dari segi bahasa maka kita harus melihat kepada kata arabnya, karena ajaran islam itu diturunkan dalam bahasa tersebut, kata “Pendidikan” yang umumnya kita gunakan sekarang, dalam bahasa arabnya adalah “Tarbiyah”.
Dalam pendidikan islam ada yang dikenal dengan pendekatan sistim, pendekatan sistim adalah suatu proses kegiatan mengidentifikasi kebutuhan, memilih probleh, mengidentifikasi syarat-syarat pemecahan probleh, serta memilih alternatif pemecahan problem yang paling tepat.
Setiap sistim yang hanya mementingkan satu segi manusia dan memisahkannya dari segi yang lain. Bentuk sistim Pendidikan Islam yang paling utama adalah sistim Ibadah. Ibadah tidaklah terbatas hanya pada awal ibadah yang sudah dikenal seperti sholat, puasa, zakat dsb.
BAB II
KONSEP DASAR DAN PENDEKATAN SISTEM
DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Konsep Dasar Dan Pengertian Pendidikan Islam
A. Pengertian Pendidikan Islam
Dewasa ini sering terjadi diskusi berkepanjangan berkenaan dengan wcana apakah Islam memiliki konsep tentang pendidikan ataukan tidak. Sementara para ahli beranggapan, bahwa Islam tidak memiliki konsep, karena itu maka penerapan pendidikan selama ini, hanyalah mengadopsi konsep dan sistem pendidikan barat, yang kini mendominasi sistem pendidikan secara global. Istilah yang dipergunakan untuk menggambarkan konsep dan aktivitas pendidikan Islam ada tiga yaitu :
1. At Ta’diib
2. At Ta’liim
3. At Tarbiyah
Bila kita akan melihat pengertian pendidikan dari segi bahasa, maka kita harus melihat kepada kata arabnya, karena Islam itu di turunkan dalam bahasa tersebut. Kata “Pendidikan” yang umumnya kita gunakan sekarang, dalam bahasa arabnya adalah “ Tarbiyah”, dengan kata kerja “Rabba”. Kata “Pengajaran” dalam bahasa arabnya adalah “Ta’lim” dengan kata kerjanya “Allama”. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa arabnya “ Tarbiyah wa ta’lim”. Sedabgjab “Pendidikan Islam” dalam bahasa arabnya adalah “ Tarbiyah Islamiyah”.
Kata kerja Rabba (mendidik) sudah di gunakan pada zaman Nabi Muhammad SAW seperti terlihat dalam ayat Al-Qur’an dab hadis Nabi :
... رَبِِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا (العمران : ۲۴)
Artinya :
“Ya Allah, sayangilah keduanya (Ibu bapakku sebagaimana mereka telah mengasuhku (mendidikku) sejak kecil. (QS 17 Al Isro : 24)
Dalam bentuk kata benda, kata “Rabba” ini figunakan juga untuk “Tuhan” karena Tuhan juga bersifat mendidik, mengasuh, memelihara dsan pencipta.
قَالَ اَلَمْ تُرَبِّكَ فِيْنَا وَلِيْدًا وَلَبِثْتَ فِيْنَا مِنْ
Artinya :
“Berkata (Fir’aun kepada Nabi Musa), bukan kah kami telah mengasuh kau (mendidikmu) dalam keluarga kami waktu kamu masih kecil dan tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu. ( QS 26 Asy-Syura : 18 )
Kata “Talim” dengan kata kerjanya “Allama” juga sudah digunakan pada zaman Nabi. Bauj dalam Al-Qur’an, Hadist atau pemakaian sehari-hari, kata ini lebih digunakan pada “Tarbiyah”. Dari segi bahasa, perbedaan arti dari kedua kata itu cukup jelas.
وَعَلَّمَ ادَمَ اْلاَسْمَآءَ كُلَّهَا (البقرة: ۳۱)
Artinya :
“Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama semuanya (Al baqarah : 13)
Kata “Allama” pada ayat tersebut mengandung pengertian sekedar memberitahu atau memberi pengetahuan, tidak mengandung arti pembinaan kepribadian.
Usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Nabi dalam menyampaikan seruan agama dengan berdakwah menyampaikan ajaran memberi contoh, melatih ketrampilan berbuat, memberi motivasi dan menciptakan lingkungan sosial. Nabi Muhammad SAW adalah seorang pendidik yang berhasil, membentuk kepribadian manusia dengan mengalami perubahan sikap dan tingkah sesuai dengan petunjuk ajaran Islam.
Dengan demikian, secara umum dapat kita katakana bahwa PENDIDIKAN ISLAM itu adalah pembentukan kepribadian muslim, iman sekaligus amal
B. Pendekatan Sistem Dalam Pendidikan Islam
Pendekatan sistem adalah suatu proses kegiatan mengidentifikasi kebutuhan, memilih problem mengidentigikasi syarat-syarat pemecahan problem serta memilih alternatif pemecahan problem yang paling tepat mengevaluasi hasil dan merevisi sebagaian atau seluruh sistem yang dilaksanakan sehingga memenuhi kebutuhan dalam memecah masalah secara lebih baik.
Secara pengertian sistem adalah gabungan dari komponen-komponen yang terorganisasi sebagai satu kesatuan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang di tetetapkan. Pendekatan sistem dalam pendidikan Islam adalah suatu proses kegiatan mengidentivikasi seluruh komponen-komponen dalam pembelajaran Islam untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam pendidikan agama Islam.
C. Ciri-Ciri Sebuah Sistem Dam Komponennya
Setiap sistem yang hanya mementingkan satu segi manusia dan memisahkan nya sdari segi lain akan terjerumus dalam kesalahan dan kehancuran untuk yang lain. Islam di samping yakin akan adanya banyak segi manusia, jasmani, akal, dan rohaninya dengan berbagai kebutuhan dan daya setiap itu meyakini pula kesatuan dan keterpaduan. Wujud manusia tersebut dan tidak mungkin di pisa-pisahkan satu dengan yang lain fitrah sempurna yang berjalan menurut garis yang telah di tetepkan Allah SWT roh, akal, tubuh membentuk satu wujud yang utuh yang disebut manusia.
Sistem Ibadah
Bentuk sistem pendidikan Islam yang paling utama adalah ibadah tetapi ibadah menurut sistem ini perlu di jelaskan. Ivadah tidaklah terbatas hanya pada amal ibadah yang sudah dikenal seperti : sholat, puasa, zakat yaitu kebaktian yang hanya di tunjukkan kepada Allah SWT mengambil petunjuk hanya dari Nya saja, tentang segala persoalan dunia dan akhirat dab kemudian mengadakan hubungan yang terus menerus dengan Allah tentang semuanya itu.
Sholat, puasa, zakat, haji dan seluruhnya adalah ibadah serta semua pikiran, perasaan manusia bila tujuannya buat Allah dan dia sudah mengucapkan shalat, tidak hanya sebagai hiasan bibir.
Pembinaan Rohani
Roh yaitu suatu yang masih, samara dan belum jelas batasannya semua yang tidak terjangkau oleh indera, menurut mereka, berarti tidak ada. Sedangkan roh bukanlah sesuatu yang bisa dijangkau dengan indera ia adalah sesuatu yang tidak mempunyai wujud.
Tetapi kita akan mengatakan bahwa roh itu adalah kekuatan yang menghubungkan manusia dengan sesuatu yang tidak diketahui, dengan sesuatu yang tidak mungkin ditangkap oleh indera mempelajari sesuatu yang tidak tertangkap oleh indera adalah salah satu aktivitas roh. Mimpi memperoleh satu berita adalah salah satu bentuk aktivitas roh. Aaaktivitas-aktivitas itu hanyalah merupakan aktivitas sampingan. Tugas pokok roh sebenarnya adalah mengadakan kontak atau hubungan dengan Allah merupakan pemeliharaan kehidupan manusia penuntun kepada kebenaran merupakan penghubung antara manusia dengan Allah SWT.
Islam untuk membina rohani memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah Al-Qur’an memiliki suatu kekuatan membangunkan hati dari kebekuan.
الم يعلم ان الله له ملك السموت والارض (البقرة: ۱۷)
“Tidaklah kau ketahui bahwa Allah yang menguasai kerajaan langit dan bumi.”
Hati mempunyai kontak dengan Allah melalui berbagai cara iman dan takwa, khusu’ dalam segala kegiatan hidup dan menerima takdir Allah.
Pendidikan Intelektual
Pembinaan otak dan pembinaan jasmani dengan dasar-dasar kerohanian yang berhubungan adalah suatu bangunan yang sempurna dan terpadu. Dengan akal manusia dapat membedakan yang satu dari yang lainnya mengenal kemampuannya memahami cara menggunakannya serta menciptakan sesuatu yang baru dari “benda” yuang diperolehnya dari lingkungan baik dibumi maupun di langit.
Roh yang selalu mempunyai kontak dengan Tuhan dan memperoleh hidayah menemukan kebenaran dan menundukkan akal agar berjalan di atas kebaikan Islam menghormati tenaga akal mendorongnya dan membinanya supaya berjalan di atas jalan yang benar. Islam memulai pembinaan akal dengan membatasi pandangan akal itu.
Dengan demikian tenaga akal itu akan terhindar dari cengkraman hal-hal ghaib tidak bisa dijangkau oleh akal.
Islam melakukan pembinaan tenaga akal dengan pembuktian dan pencarian kebenaran menempuh 2 cara yaitu:
1. Menurut penilaian akal dan fikiran.
2. Menyulidiki aturan-aturan dalam dan mengkajinya.
Pendidikan Jasmani
Jasmani bukan hanya otot, panca indera, dan kelenjar-kelenjarnya tetapi juga potensi yang sangat energik yang muncul dari jasmani dan terungkap melalui perasaan jiwa itu secara totalitas dengan rasa, pikir dan karsanya tak lain adalah pantulan jasmani.
Islam dalam membina tubuh dan energi potensial itu memperhatikan dua hal sekaligus yaitu memperhatikan tubuh dari segi bahwa ia adalah tubuh supaya tubuh itu menemukan tujuan psikologis yang ada kaitannya.
Sabda Nabi “Tubuhmu itu mempunyai hak yang harus kau penuhi yaitu memberikan, memberi kesempatan istirahat, membersihkannya dan membinanya supaya kuat dengan berolah raga, memanah, berkuda dengan tujuan menguatkan dan melatih badan agar tahan menderita dan kuat bekerja keras.
Shalat melukiskan adanya hubungan jasmani, wudhu adalah tingkah laku jasmani meskipun mempunyai makna rohaniah, maksudnya membersihkan badan sebelum melakukan shalat. Shalat itu sendiri adalah gerakan jasmani yang sekaligus diiringi oleh konsentrasi pikiran dan perasaan serta tubuh bekerjasama dalam menjaga kesucian, pikiran dan perasaan bila tidak demikian maka rusaklah shalat.
Rohani, akal dan jasmani adalah jaringan-jaringan yang luas dan komplek saling berhubungan sekaligus saling bertentangan, perasaan takut perasaan ingin, perasaan cinta dengan perasaan benci, percaya pada yang dapat dijangkau indra dan percaya kepada yang tidak dapat dijangkau indra dan sebagainya, semuanya itu merupakan jaringan-jaringan pada tempat yang berbeda dan bertentangan, namun di samping berlawanan dan bertentangan ia juga berguna dalam membawa manusia kedalam kehidupan, untuk memperkuat bangunan manusia itu seluruhnya dan terus berkembang.
D. Perbedaan Pendidikan Islam dan pendidikan non Islam
Pendidikan Islam adalah merupakan bagian dari pendidikan Islam, dimana tujuan utamanya adalah membina dan mendasari kehidupan anak didik dengan nilai-nilai agama dan sekaligus mengajarkan ilmu agama Islam, sehingga ia mampu mengamalkan syariat Islam secara benar sesuai pengetahuan agama, sedangkan pendidikan umum adalah suatu bagian pendidikan dimana tujuannya umum adalah suatu bagian pendidikan dimana tujuannya berbeda dengan pendidikan Islam yaitu membina dan mendasari dengan ilmu-ilmu umum untuk kesenjangan dan kemaslahatan manusia di dunia.
Model pendidikan Islam yang berorentasi kepada pola pikir bahwa nilai-nilai lama yang konservatif dan ascetic yang harus dilestarikan dalam sosok seorang muslim. Sedangkan model pendidikan non Islam berorientasi pada pola pikir untuk menatap zaman yang berikutnya dan menjawab tantangan zaman.
Kurikulum pendidikan Islam tetap terpelihjara pada prinsip keseimbangan dan kesatuan watak asli yang islam.
E. Prinsip-prinsip Sistem Pendidikan Islam
Muhammad al-Faisal al-Saud menulis bahwa suatu system pendidikan yang disusun berdasarkan nilai-nilai al-Qur’an merupakan suatu system transformasi nilai-nilai al-Qur’an itu sendiri dengan jaminan bahwa karakteristik umat Islam akan terpelihara integritas dan kelurusannya.
Prinsip-prinsipnya
1. Prinsip tauhid
Prinsip tauhid merupakan prinsip dalam pendidikan Islam dan setiap sesuatu yang disebut islami sebagai konsekuensi lagis dari prinsip tauhid sehingga akan muncul konsekuensi dalam bentuk pengakuan yang tulus, bahwa tuhanlah satu-satunya sumber otoritas yang serba mutlak.
2. Prinsip integrasi
Suatu prinsip integrasi yang seharusnya dianut bahwa dunia merupakan jembatan menuju kampong akhirat karena itu mempersiapkan manusia secara utuh merupakan hal yang tidak dapat dielakan, agar masa kehidupan duniawi benar-benar bermanfaat sebagai bekal kehidupan akhirat.
3. Prinsip keseimbangan
Karena ada prinsip tauhid dan integrasi maka prinsip keseimbangan merupakan kemestian sehingga dalam pengembangan dan pembinaan manusia tidak muncul kepincangan dan kensenggangan yaitu keseimbangan antara material dan spiritual, unsure jasmani dan rohani.
Dalam aspek lain dari keseimbangan ini adalah prinsip pengembangan dan pembinaan mansusia sebagai individu dan kemasyarakatan.
4. Prinsip persamaan
Prinsip ini berasal dari prinsip yang pertama dan prinsip dasar tentang manusia yang mempunyai kesatuan asal, tidak ada diskriminasi jenis kelamin dan sebagainya.
Menurut catatan ahli sejarah, karena prinsip persamaan yang diisyaratkan dalam ajaran Islam antara lain yakni melapungkan jalan cepatnya dakwah islam khususnya pada masyarakat dianak benun India dulu.
F. Prinsip pendidikan seumur hidup
Prinsip ini pula ditekankan karena Islam memang mendambakan umatnya betul-betul tidak berhenti belajar dan memulainya sejak dini.
Sesungguhnya prinsip ini bersumber dari pandangan mengenai kebutuhan manusia dalam kaitan dengan keterbatasan manusia sepanjang hidupnya dihadapkan pada tantangan dan godaan yang dapat menjerumuskannya.
G. Prinsip keutamaan
Prinsip keutamaan adalah inti dari segala kegiatan pendidikan dengan dengan prinsip ini ditegaskan bahwa pendidikan bukanlah sekedar proses mekanik, melainkan merupakan suatu proses yang dimiliki ruh dimana segala kegiatannya diwarnai dan ditujukan kepada keutamaan-keutamaan.
DAFTAR PUSTAKA
H.M. Arifin, Prof. Kapita Selekta Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta. 1991
QUTHB, Muhammad, Sistem Pendidikan Islam, Al-Ma’arif Bandung, 1993
Azra, Azyumardi, Prof. Dr. Pendidikan Islam, Logos, Jakarta. 2000
H.M. Arifin, Prof. Perbandingan Agama, Rineka Cipta, Jakarta, 1993.
No comments:
Post a Comment