MAKALAH SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM 




pencet logo blogger ini untuk mendapatkan logo unvirsitas anda


KETIK NAMA ANDA




FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INDONESIA
2020

 DAFTAR ISI

Halaman
Daftar Isi      i
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang     1
B.    Rumusan Masalah     1
C.    Tujuan Penulisan     1
BAB II SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
A.    Pengertian Sejarah Pendidikan Islam     2 
B.    Tujuan dan Manfaat Sejarah Pendidikan Islam     4
C.    Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam     5
D.    Sejarah Pendidikan Islam di Makkah dan Madinah     7
E.    Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia     8
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan     11
B.    Saran      11
Daftar Pusataka     12

BAB I
PENDAHULUAN

A.            Latar Belakang
Islam adalah agama yang di ridlai oleh Allah yang mana agama islam adalah agama yang tinggi dan tak ada yang melebihi tingginya agama Islam. Disamping itu agama Islam memiliki sejarah yang kerap kali menjadi bahan perbincangan bahkan menjadi panutan. Seperti halnya sejarah Islam yang banyak di teliti oleh para ahli bukan hanya dari kaum Muslim saja tetapi banyak juga dari non Muslim yang melakukan penelitian.
Untuk memahami agama Islam secara utuhpun sangat perlu memahami aspek Sejarah Islam guna menghindari kepada faham dan sikap yang sempit, dan juga untuk menentukan peradaban yang lebih baik di masa yang akan datang.
Dari sejarah ini ada yang di sebut sejarah  Peradaban Islam yang mana  Sejarah peradaban islam diartikan sebagai perekembangan atau kemajuan kebudayaan islam dalam perspektif sejarahnya, Tidak sedikit para peneliti non Muslim yang meneliti sejarah peradaban Islam kini menjadi Muslim karena kekagumannya kepada sejarah Peradaban Islam. Oleh karena alangkah pentingnya mempelajari Sejarah Peradaban Islam selain menambah wawasan kita juga dapat mengetahui asal usul Islam secara mendalam.
B.            Rumusan Masalah
Adapaun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.            Pengertian Sejarah Pendidikan Islam
b.            Tujuan dan Manfaat Sejarah Pendidikan Islam
c.             Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam
d.            Sekilah Sejarah Pendidikan Islam di Mekkah dan Madinah
e.            Sekilah Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia

C.            Tujuan Penulisan
a.            Guna memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Sejarah Pedidikan Islam
b.            Untuk mengetahui Sejarah Pendidikan Islam
c.             Untuk mengetahui periodisasi Sejarah Pendidikan Islam
d.            Untuk mengetahui Sejarah pendidikan islam di Makkah dan Madinah
e.            Untuk mengetahui Sejarah pendidikan islam di Indonesia

BAB II
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

A.            Pengertian Sejarah Pendidikan Islam
1.            Pengertian Sejarah
a.            Secara Etimologi
Menurut Louis Ma’luf seperti yang dikutip oleh Drs. Hasbullah, di dalam bahasa Arab, perkataan sejarah disebut tarikh atau sirah yang berarti ketentuan masa atau waktu, dan ‘ilm tarikh yang berarti ilmu yang mengandung atau membahas penyebutan peristiwa atau kejadian, masa atau terjadinya peristiwa, dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut.
Di dalam bahasa Inggris sejarah disebut history yang berarti uraian secara tertib tentang kejadian-kejadian di masa lampau (orderly description of past event).
Sedangkan sejarah sebagai cabang ilmu pengetahuan mengungkapkan peristiwa masa silam, baik peristiwa politik, sosial, maupun ekonomi pada suatu bangsa atau negara, benua atau dunia.
b.   Secara Terminologi
Majdi Wahab dalam bukunya Kamil Al-Muhandis, Mu’jam Al-Mushthalahat al-arabiyah fi Al-lughah wa Al-Adab seperti yang telah dikutip oleh Drs Hasbullah menyebutkan bahwa sejarah secara terminologi diartikan sebagai sejumlah keadaan dan peristiwa yang terjadi di masa lampau, dan benar-benar terjadi pada diri individu dan masyarakat, sebagaimana benar-benar terjadi pada kenyataan-kenyataan alam dan manusia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejarah berarti silsilah, asal-usul (keturunan), kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau. Sedangkan ilmu sejarah adalah pengetahuan atau uraian tentang peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau.
Menurut H. Munawir Cholil, ilmu sejarah merupakan suatu pengetahuan yang gunanya untuk mengetahui keadaan-keadaan atau kejadian-kejadian yang telah lampau maupun yang sedang terjadi di kalangan umat.
Jadi, inti pokok dari sejarah selalu sarat dengan pengalaman-pengalaman penting yang menyangkut perkembangan keseluruhan keadaan masyarakat. Hal ini senada dengan pendapat Sayyid quthub yang menyatakan bahwa sejarah bukanlah peristiwa-peristiwa, melainkan tafsiran peristiwa-peristiwa dan pengertian mengenai hubungan-hubungan nyata dan tidak nyata yang menjalin seluruh bagian serta memberikan dinamisme dalam waktu dan tempat.
2.            Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan Islam yaitu suatu proses bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani, dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik . Karena ia merupakan alat yang dapat difungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia (sebagai makhluk pribadi dan sosial) kepada titik optimal kemampuannya untuk memperoleh kesejateraan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat. Dalam hal ini, maka kedayagunaan pendidik sebagai alat pembayaran sangat bergantung pada pemegang alat kunci yang banyak menentukan keberhasilan proses pendidikan , yang telah berkembang di berbagai daerah dari sistem yang paling sederhana menuju sistem pendidikan Islam yang modern. Dalam perkembangan pendidikan Islam, di dalam sejarahnya menunjukan perkembangan dalam subsistem yang bersifat operasional dan teknis terutama tentang metode, alat-alat dan bentuk kelembagaan. Adapun hal yang menjadi dasar dan tujuan pendidikan Islam tetap dapat dipertahankan sesuai dengan ajaran Islam dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah .Pendidikan Islam menurut Zakiah Darajat merupakan pendidikan yang lebih banyak ditunjukkan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis .
Dari berbagai pengertian pendidikan Islam di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan Islam adalah proses bimbingan dari pendidik yang mengarahkan anak didiknya kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan dan terbentuknya pribadi muslim yang baik.
3.            Pengertian Sejarah Pendidikan Islam
Berdasarkan pengertian-pengertian yang dipaparkan di atas, dapat dirumuskan tentang pengertian sejarah pendidikan Islam, yaitu :
a.            Catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari sejak lahirnya hingga sekarang ini.
b.            Satu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, baik dari segi gagasan atau ide-ide, konsep, lembaga maupun operasi onalisasi sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga saat ini.
B. Tujuan dan Manfaat Sejarah Pendidikan Islam
1. Tujuan Sejarah Pendidikan Islam
Pendidikan islam masa pertumbuhan dan perkembangannya serta pada masa berikutnya mempunyai dua sasaran, yaitu: pertama, generasi muda (sebagai generasi penerus) dan masyarakat bangsa lain yang belum menerima ajaran agama islam, dan sasaran kedua yaitu, penyampaian ajaran islam dan usaha internalisasinya dalam masyarakat bangsa yang baru menerimanya yang didalam islam lain disebut sebagai dakwah islam. Sedangkan dalam yang sama yaitu pewarisan ajaran islam kepada generasi penerus di sebagai pendidikan islam.
2. Manfaat Sejarah Pendidikan Islam
Dengan mengkaji sejarah akan bisa memperoleh informasi tentang pelaksanaan pendidikan islam dari zaman Rosulullah sampai sekarang mulai dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali tentang pendidikan islam.
Dari sejarah dapat diketahui segala sesuatu yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan islam dengan segala ide, konsep, intitusi, sistem, dan operasionalisnya yang terjadi dari waktu ke waktu, jadi sejarah pada dasarnya tidak hanya sekedar memberikan romantisme tetapi lebih dari itu merupakan refleksi historis.
Sebagai faktor keteladanan, cermin, pembanding, dan perbaikan keadaan. Sebagai faktor keteladanan dapat dimaklumi karena al-Qur'an sebagai sumber ajaran islam banyak mengandung nilai kesejarahan sebagai teladan.
Umat islam dapat meneladani proses pendidikan islam semenjak zaman kerasulan Muhammad saw, Khulafaur Rasyidin, ulama-ulama besar dan para pemuka gerakan pendidikan islam.
Manusia dapat mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian masa lampau sehingga tarikh itu bagi masa menjadi cermindan dapat diambil manfaatnya khususnya bagi perkembangan pendidikan islam.
Adapun kegunaan sejarah pendidikan islam yang bersifat akademis diharapkan dapat :
·         Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang.
·         Mengambil manfaat dari proses pendidikan islam, guna memecahkan problematika pendidikan islam pada masa kini.
·         Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan- pembaharuan sistem pendidikan islam.
C. Periodisasi Sejarah Peradaban Islam
Sejarah peradaban Islam telah dibagi oleh Prof. Dr. harun Nasution dalam tiga periode, yaitu periode klasik, periode pertengahan dan periode modern.
1.            Periode Klasik
Periode klasik (650 M-1250 M) merupakan zaman kemajuan dan dibagi dalam dua fase, yaitu:
1.            Fase Ekspansi, Integrasi dan Puncak kemajuan (650 M-1000 M).
Pada fase inilah dunia Islam meluas melalui Afrika Utara sampai ke Spanyol di Barat dan melalui Persia sampai ke India di Timur. Daerah-daerah tersebut tunduk kepada keluasaan khalifah yang pada mulanya berkedudukan di Madinah, kemudian di Damsyik dan terakhir di Baghdad. Di masa ini pulalah berkembang dan memuncaknya ilmu pengetahuan, baik dalam bidang agama maupun non-agama, an kebudayaan Islam.
Zaman inilah yang menghasilkan ulama-ulama besar seperti Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i dan Imam Ibn Hambal dalam bidang hukum, Imam Asy’ari, Imam al-Maturidi, pemuka-pemuka Mu’tazilah seperti Wasil Ibn ‘Ata’, Abu al-Huzail, al-Nazzam dan al-Zubair dalam bidang teologi, zunnun al-Misri, Abu Yazid al-Bustami dan al-Hajjaj dalam mistisisme atau al-Tasawwuf, al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn Miskawaih dalam filsafat, dan Ibn Hasyam, Ibn Hayyan, al-Khawarijmi, al-Mas’udi dan al-Razi dalam bidang ilmu pengetahuan
2.            Fase Disintegrasi (1000 M-1250 M)
Di masa ini, keutuhan umat Islam dalam bidang politik mulai pecah, keuasaan khalifah menurun dan akhirnya Baghdad dapat dirampas dan dihancurka oleh Hulagu pada tahun 1258 M. Khalifah, sebagai lambang kesatuan politik umat Islam, hilang.
2.            Perode Pertengahan (1250 M-1800 M)
Periode pertengahan ini juga dibgi oleh Prof. Dr. Harun Nasution ke dalam dua fase, yaitu fase kemunduran dan fase tiga kerajaan besar.
1.            Fase Kemunduran (1250 M-1500 M)
Dalam fase ini, disentralisasi dan disintegrasi meningkat. Perbedam antara Sunni dan Syi’ah dan demikian juga antara Arab an Persia semakin nyata terlihat. Dunia Islam terbagi dua, yaitu bagian Arab dan bagian Persia.
Bagian Arab yang terdiri atas Arabia, Irak, Suria, Palestina Mesir dan Afrika Utara, dengan Mesir sebagai pusat,
Bagian Persia yang terdiri atas Balkan, Asia kecil, Persia dan Asia Tengah, dengan Iran Sebagai Pusat.
Kebudayaan Persia mengambil bntuk Internasional dan dengan demikan mendesak lapangan kebudayaan kebudayan Arab. Pendapat bahwa pintu ijtihad tertutup makin meluas di kalangan umat Islam. Demikian juga tarekat dengan pengaruh negatifnya, perhatian terhadap ilmu pengetahuan menjadi sangat kurang. Umat Islam di Spanyol dipaksa masuk Kristen atau keluar dari daerah trsebut.
2.            Fase Tiga Kerajaan Besar (1500 M-1800 M)
Tiga kerajaan besar yang dimaksud dalam fase ini ialah Kerajaan Utsmani (Ottoman Empire) di Turki, Kerajaan Safawi di Persia dan Kerajaan Mughal di India.
Fase tiga kerajaan besar ini, oleh Prof. Dr. Harun Nasution dibagi kembali dalam dua periode lagi, yaitu dimulai dengan aman kemajuan (1500 M-1700 M) dan zaman kemunduran (1700 M-1800 M).
Di masa kemajuan, ketiga kerajan besar ini mempunyai kejayaan masing-masing teruama dalam bentuk literatur dan arsitek. Mesjid-mesjid dan gedung-gedung indah yang didirikan di zaman ini masih dapat dilihat di Istambul, Tibriz, Isfahan serta kota-kota lian di Iran dan di Delhi. Kemajuan umat Islam di zaman ini lebih banyak merupakan kemajuan di periode klasik. Prhatian terhadap ilmu pengetahuan masih kurang sekali.
Di masa kemunduran, Kerajaan Utsmani terpukul oleh Eropa. Kerajaan Safawi dihancurkan oleh serangn-serangan suku bangsa Afghan, sedangkan daerah kekuasaan Kerajaan Mughal diperkecil oleh pukulan-pukulan raja-ra India. Kekuatan militer dan kekuatan politik umat Islam menurun. Umat Islam dalam keadaan mundur dan statis. Dalam pada itu, Eropda dengan kekayaan-kekayaannya yang diangkut dari Amerika dam Timur Jauh, bertambah kay dan maju. Penetrasi Barat yang kekuaannya meningkat ke dunia Islam yang kekuatanya menurun, kian mendalam dan kian meluas. Akhirnya Napoleon pada ahun 1798 M menduduki Mesir, sebagai salah satu pusat Islam yang terpenting.
3.            Periode Modern ( sejak 1800 M)
Periode modern ialah zama kebangkitan kembali umat Islam. Jatunya Mesir ke tangan Barat menyadarkan dunia Islam akan kelemahannya dan menyadarkan umat Islam bahwa Barat telah mempunyai peradaban baru yang lebih tnggi dan merpakn ancaman bagi Islam. Raja-raja dan pemuka-pemuka Islam mulai memikikan bagaimana meninkatkan mutu dan kekuatan umat Islam kembali. Pada periode modern inilah timbul ide-ide pembaharuan dalam Islam.
D. Sejarah Pendidikan Islam Di Mekkah Dan Madinah
Pelaksanaan pendidikan islam pada zaman Nabi dapat dibedakan menjadi dua tahap, baik dari segi waktu dan tempat penyelenggaraan, maupun dari segi isi dan materi pendidikannya, yaitu : (1) fase Mekkah, awal pembinaan pendidikan islam dan sebagai pusat kegiatannya, dan (2) fase Madinah, fase lanjutan (penyempurnaan) pendidikan islam dan sebagai pusat pendidikannya.
Fase Mekkah
Model pengajaran
Metode pendidikan tauhid, pelaksanaannya secara sembunyi-sembunyi selama 3 tahun dan terbuka setelah turunnya wahyu
Metode pengajaran al-Qur'an, pertama kali dilakukan di rumah Arqam bin Abi Al-Arqam, membaca dan memahami isi kandungannya dengan jalan berudarasah dan bertadarus
Kurikulum, meliputi :
·         Pendidikan keagamaan
·         Pendidikan aqliyah dan ilmiah
·         Pendidikan akhlak
·         jasmani (kesehatan)
Fase Madinah
Model pengajaran
Pendidikan al-Qur'an, dengan menghafal dan menuliskan ayat-ayat al-Qur'an
Pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan, dengan memberikan contoh dan keteladanan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari
Kurikulum, meliputi :
·         Pendidikan ukhuwah
·         Pendidikan kesejahteraan sosial
·         Pendidikan kesejahteraan keluarga
·         Pendidikam hankam (pertahanan dan keamanan)
·         Dakwah islam
E. Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia
Pada awal perkembangannya islam di Indonesia, pendidikan islam di Indonesia dilaksanakan secara informal. Agama islam datang ke Indonesia dibawa oleh para pedagang muslim.
Dalam operasionalisasinya, mereka melakukan pendidikan dan menyebarkan agama islam dengan
perbuatan, dengan contoh dan suri tauladan. Pada waktu itu para pendakwah islam melaksanakan penyiaran
agama islam kapan saja., dimana saja, dan kepada siapa sajayang ditemui oleh mereka. Pendidikan dan pengajaran secara informal ternyata membawa hasil yang sangat baik.
Mereka dibiasakan untuk melakukan perbuatan-perbuatan dengan didahului membaca basmalah. Usaha-usaha pendidikan agama dimasyarakat yang kelak dikenal dengan pendidikan non formal. Dimasyarakat yang kuata agamanya ada tradisi yang mewajibkan anak-anak yang sudah berumur 7 tahun.
Modal pokok yang dimiliki mereka adalah semangat menuntut ilmu agama bagi anak-anak. Implementasi pendidikan dipusat-pusat pendidikan non formal seperti surau, langgar, masjid, serambi rumah sang guru adalah berkumpul murid besar dan kecil.
Motivasi lain yang mendorong untuk didirikannya pesantren adalah keinginan untuk lebih mengintensifkan  pendidikan pada anak-anak. Pondok berarti tempat menginap (asrama). Pesantren berarti tempat para santri mengaji agama islam. Pondok pesantren adalah tempat murid-murid mengaji agama islam.
Unsur-unsur Pokok dari Suatu Pesantren itu Ada 5, yaitu:
1)            Pondok
2)            Masjid
3)            Santri
4)            Kyai
5)            Pengajaran kitab-kitab klasik
Santri dapat digolongkan kepada dua kelompok, yaitu:
1)            Santri mukim
2)            Santri kalong
Kyai adalah tokoh sentral dalam suatu pesantren. Kitab-kitab klasik yang diajarkan di pesantren digolongkan kepada 8 kelompok, yaitu:
1)            Nahwu
2)            Fiqih
3)            Ushul fiqh
4)            Hadist
5)            Tafsir
6)            Tauhid
7)            Tasawuf
8)            Etika
Berdasarkan bangunan fisik, pesantren dapat dipolakan menjadi lima pola:
1)            Pola pertama, pesantren yang hanya memiliki dan mengoptimalkan masjid dan rumah kyai
2)            Pola kedua, pesantren dan fasilitas fisik menjadi rumah kyai, pondokan
3)            Pola ketiga, pesantren dengan fasilitas, fisik, masjid,rumah kiyai dan madrasah
4)            Pola keempat, pesantren dengan fasilitas masjid, rumah kyai, pondok dan tempat keterampilan
5)            Pola kelima, pesantren yang memiliki fasilitas fisik masjid, rumah kyai, pondok
Adapun susunan pendidikan dan pengajaran islam pada zaman sultan agung mataram:
a.            Tingkat rendah pengajian Alquran
b.            Tingkat menengah pesantren desa (pengajian kitab)
c.             Tingkat tinggi pesantren besar
d.            Tingkat tinggi pesantren keahlian
Isi Pendidikan Islam di Indonesia
Tujuan yang hendak dicapai ada yang bersifat tujuan akhir, yaitu menjadikan muslim yang paripurna. Isi pendidikan islam yang diajarkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah pokok-pokok aqidah islam dan ajaran-ajaran islam yang mudah dipahami dan dilaksanakan.
Isi pendidikan islam pada tingkat permulaan meliputi :
a.            Belajar membaca Alqur’an
b.            Pelajaran dan praktek shalat
c.             Pelajaran ketuhanan (teologis)
Pada tingkat yang lebih tinggi diajarkan :
1)            Bahasa arab
2)            Ushul fiqh
Apabila generalisasi isi pendidikan dan pengajaran agama islam baik yang diajarkan disurau-surau, langgar, masjid maupun pondok pesantren adalah sebagai berikut:
a.  Pengajian Alqur’an yang pelajarannya meliputi:
1)  Huruf hijaiyah dan membaca Alqur’an
2)  Ibadah praktek dan perikunan
3)  Keimanan (sifat duapuluh)
b.  Pengajaran kitab yang pelajarannya meliputi:
1)  Ilmu sharaf
2)  Ilmu nahwu
3)  Ilmu fiqh
4)  Ilmu tafsir
Isi pendidikan islam formal di Indonesia
1.            Ilmu nahwu
2.            Ilmu fiqh
3.            Ilmu tafsir
4.            Ilmu tauhid
5.            Ilmu hadist
6.            Ilmu musthalahul hadist
7.            Ilmu mantiq
8.            Ilmu ma’ani
9.            Ilmu bayan
10.          Ilmu badi’
11.          Ilmu ushul fiqh
Sekolah Umum yang sederajat misalnya:
a.            Al Jami’ah di sunayang Batu sangkar
b.            Sekolah guru islam
Madrasah ibtidaiyah pelajarannya meliputi:
1.            Ilmu-ilmu agama
2.            Bahasa arab
3.            Pengetahuan umum
Madrasah tsanawiyah pelajarannya meliputi:
1.            Ilmu-ilmu agama
2.            Bahasa arab
3.            Pengetahuan umum
Sekolah guru islam pelajarannya meliputi:
1.  Ilmu-ilmu agama
2.  Bahasa arab dan kesusastraannya
3.  Pengetahuan umum, yaitu:
     -    Berhitung dagang
     -    Al jabar
     -    Ilmu ukur
     -    Ilmu alam
4.  Ilmu-ilmu mendidik dan mengajar
5.  Ilmu jiwa
6.  Ilmu kesehatan
BAB III
PENUTUP

A.            Kesimpulan

1.            Sejarah pendidikan Islam di Indonesia merupakan ilmu pengetahuan yang menceritakan tentang perkembangan dan pertumbuhan Islam di Indonesia sejak masuknya Islam ke Indonesia sampai sekarang ini.
2.            Manfaat yang dapat kita ambil dari sejarah pendidikan islam di Indonesia diantaranya adalah sebagai pembelajaran dan memberikan arah untuk  menuju yang lebih baik, membarikan inspirasi kepada kita untuk menyusun rencana-rencana ke depan dengan belajar dari masa lalu agar tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang serupa yang pernah dialami oleh generasi dahulu.
3.            Periodisasi Sejarah Peradaban Islam secara umum terbagi menjadi tiga periode, yait periode klasik, periode pertengahan dan periode modern.
4.            Pendidikan islam di makkah dan madinah yang dipelajarinya yaitu tentang tauhid dalam teori dan praktek juga memperdalam tentang pengajaran Al-Qur’an.

B.            Saran

Dari Penyusun merasa masih banyak sekali kekurangannya dalam hal penyusunan atau penulisan sehingga kami sangat mengharapkan akan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun
DAFTAR PUSATAKA
Drs. Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangannya,PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994, hlmn 7.
Drs. Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangannya, hlmn 8.
Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1988. Hlmn 794
Enung K Rukiati,Sejarah Pendidikan Islam di indonesia,Bandung: CV Pustaka Setia, 2006, hlmn. 14-15.
Drs. Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT Raja Garfindo Persada, 1995, hlmn. 10
H Munawir Cholil, Kelengkapan tarikh Nabi Muhammad SAW, Bulan Bintang, Jakarta, 1976, hlmn 15.
Sayyid Quthub, Konsepsi sejarah Dalam Islam, Yayasan Al-Amin, Jakarta, 1984, hlmn 18.
Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, hlmn 11.
Armai Arief, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga Pendiidikan Islam klasik, Bandung: Percetakan Angkasa, 2005, hlmn 4.
A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, hlmn. 11.
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), Cet. II, h. 13.
Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Syalabi, A. 1990. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Bandung: Pustaka Al Husna.

No comments:

Post a Comment